Gempa Dangkal (warna merah) lebih mendominasi Indonesia dengan Kekuatan bervariasi dari 5,0 hingga 9,1 SR membentuk sebuah Rangkaian Aktif dengan kedalaman 0 - 50 km (Merah) dan 50 - 100 km (Orange).
JALUR SESAR/PATAHAN DI INDONESIA
Ring pemusatan kegempaan di atas mengikuti Jalur patahan Aktif seperti Tampak pada Gambar di bawah ini
berdasarkan Data Hazard MAP 2010 ada 81 Jalur patahan Aktif di Indonesia, Jumlah tersebut kemudian meningkat menadi 295 Jalur sesar aktif di tahun 2017. artinya hanya dalam kurun waktu 7 tahun Patahan aktif bertambah 214 Sesar yang aktif. Berikut ini merupakan Laju gerak tahunan sesar-sesar beserta jenis Sesarnya di berbagai kawasan Indonesia
Gambar Jalur dan Kecepatan gerak Sesar-sesar di Kawasan SUMATERA
Beberapa sesar memiliki Laju gerak rata-rata Tahunan 10 mm Lebih tiap tahunnya di antaranya : Jalur Sesar Nikobar 18 mm/thn. Aceh Central, Aceh South, Sumani, Sianok, Tripa 3 dan Siulak 14 mm/thn. Jalur Musi, Manna 13,5 mm/thn, Jalur Dikit dan Ketaun 12 mm/thn sementara Simeulue, Jalur Ujung Kulon, WAF Central, WAB South memiliki laju gerak tahunan 10 mm/thn. Laju-laju gerak ini mengindikasikan Tingkat bahaya Dari Gempa yang mungkin dapat dihasilkan baik dari Frekuensi maupun magnitudonya termasuk Magnitudo maksimum yang dapat di hasilkan dari sesar-sesar tersebut.
Kondisi di atas menciptakan beberapa gempa Destruktif di Semenanjung Sumatera seperti tampak pada gambar berikut
Gambar Jalur dan Kecepatan gerak Sesar-sesar di Kawasan JAWA
Sesar-sesar di Kawasan JAWA Tahun 2010 Sesar-sesar di Kawasan JAWA Tahun 2016
Zona Patahan/Sesar Kendeng di JAWA TIMUR
Gambar Jalur dan Kecepatan gerak Sesar-sesar di Kawasan Sulawesi
Gambar Jalur dan Kecepatan gerak Sesar-sesar di Nusa Tenggara, Maluku dan Papua Kawasan Timur
Pola Gempa Vertikal di Indonesia
berdasarkan Kedalamannya pada beberap Sekmen ARea di kawasan Indonesia
Penampakan Bawah Beberapa Sekmen di Indonesia
Penampakan Bawah JAWA TIMUR Penampakan Bawah JAWA BARAT/Jalur Sunda
Gambar diatas menunjukan bahwa beberapa kali gempa Signifikan 5 SR ke atas terjadi di Kedalaman < 100 km. Kondisi ini bisa memberikan Gambaran Ancaman Gempa Merusak termasuk gempa Potensi Tsunami yang bisa terjadi.
POTENSI KEKUATAN MAKSIMUM GEMPA DI INDONESIA
Dari berbagai Kondisi di atas Potensi Megatrust (Maksimum Kekuatan Gempa) pada Tiap Sektor Ditunjukan Pada Peta berikut
Peta potensi Megatrusth di berbagai Sekmen Kawasan Indonesia
Dengan mengenali karakteristik dari ancaman di setiap kawasan kita berharap dapat memberikan info publik akan Bahaya dari setiap potensi anyaman maksimum nyata di kawasan dalam kerangka merencanakan rencana aksi segera penguatan kesiapsiagaan dan Sistem Informasi kebencanaan yang lebih Efektif dan efisien secara masal di masa depan.
Di Maluku Sendiri Sektor Laut Banda Utara Memiliki Potensi Megathrust 7,9 SR dan sektor Laut Banda Selatan potensi Megathrust 7,4 SR.
Data InaTews BMKG Gempa bermagnitudo 8,5 SR di 2 Februari 1938 silam pernah terjadi di Sektor Laut Banda Utara arah barat Laut kepulauan Kei.
Sementara di Sektor Laut banda Selatan Gempa magnitudo 7,7 SR terjadi di Laut Banda pada 24 Juni 2019.
PENUTUP ARTIKEL
Data Bencana dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) periode 1815 hingga 2016 bahwa 31% Rumah Rusak akibat Gempa dan 42% rumah rusak akibat Gempa yang diikuti Tsunami. Sementara Korban Jiwa yang ditimbulkan Gempa 5% sedangkan 57% akibat Gempa yang diikuti Tsunami.
Artinya gempa dan tsunami Telah Menjadi Bahaya Nyata jika dilihat dari Dampak yang di timbulkan dari semua bencana Alam maupun Sosial di Indonesia.
Lihat Juga Artikel serupa terkait
Tidak ada komentar