Klasifikasi Gempa Bumi Berdasarkan Waktu Kejadian
Klasifikasi Gempa Berdasarkan Waktu Kejadian :
- Foreshock Awal/Gempa Pengantar adalah gempa bumi yang terjadi sebelum peristiwa seismik yang lebih besar (mainshock) dan terkait dengannya baik dalam ruang dan waktu. Gempa ini merupakan Gempa Pengantar Gempa Utama. Aktivitas foreshock telah terdeteksi untuk sekitar 40% dari semua gempa bumi sedang hingga besar, dan sekitar 70% untuk kejadian M>7.0.
- Gempa utama (mainshock) memiliki kekuatan 2-3 kali skala Richter dari gempa susulannya. Jumlah gempa utama hanya satu kejadian, sedangkan jumlah gempa susulan akan jauh lebih banyak dan tentu saja sangat tergantung besarnya gempa utama. Jadi Gempa Utama (mainshock) dapat diartikan sebagai Gempa dengan Magnitudo terbesar dari periode Pendek di suatu daerah dalam satu Rangkaian gempa. Beberapa literatur menyebut dalam studi terbaru perilaku Gempa Utama yang merusak/Destruktif tidak terjadi di tempat yang sama sepanjang Sesar sampai beberapa dekade atau lebih.
- Gempa susulan (aftershocks) adalah gempa bumi yang lebih kecil yang mengikuti gempa yang lebih besar, di daerah yang sama dengan guncangan utama, yang disebabkan karena kerak yang dipindahkan menyesuaikan dengan efek guncangan utama. Gempa susulan berbahaya karena biasanya tidak dapat diprediksi, dapat berkekuatan besar, dan dapat meruntuhkan bangunan yang rusak akibat guncangan utama."Secara keseluruhan, BMKG mencatat sejak 26 September 2019 di Ambon telah terjadi gempa susulan sebanyak 3.089 kali dan 337 kali di antaranya gempa susulan yang dirasakan guncangannya oleh masyarakat pasca Gempa Utamanya dengan Magnitudo 6,8 SR.
- Swarm adalah serangkaian aktivitas gempa yang terjadi di kawasan sangat lokal, dengan magnitudo relatif kecil, memiliki karakteristik frekuensi kejadian sangat sering, dan berlangsung dalam periode waktu tertentu. Gerumbulan gempa umumnya berlanjut selama beberapa minggu, bulan, atau bahkan lebih lama, tanpa terjadinya suatu peristiwa secara substansial lebih besar. Swarm bisa terjadi di awal atau bisa terjadi juga pada gempa Susulan. biasanya Gempa Swarm tidak di ikuti dengan Gempa magnitudo Besar (Gempa Utama). Kejadian gempa swarm pernah dialami oleh masyarakat di sekitar Halmahera Barat, Maluku Utara pada tahun 2015. Aktivitas gempa bumi itu berlangsung terus menerus di Halmahera Barat, sejak awal November 2015 hingga 5 Desember 2015. Total aktivitas gempa bumi swarm tersebut sudah mencapai 1001 kejadian dengan kekuatan magnitudo kurang dari M 5,0. Pada tanggal 30 Juni 2021 pagi hingga 1 Juli 2021 siang, sudah terjadi sebanyak 78 kali gempa swarm di sana. Lalu, intensitas gempa terus meningkat hingga tanggal 2 Juli 2021 pagi. Sehingga tercatat total gempa swarm yang mengguncang Teluk Semangko, Tanggamus LAMPUNG tersebut mencapai 181 kali, dengan magnitudo terkecil M 1,1 dan terbesar M 4,6. Peristiwa swarm lainnya terjadi pada bulan Februari 2011 di Kampak, Trenggalek, Jawa Timur. Wilayah Kampak pernah dilanda serangkaian gempa bumi berkekuatan kecil berlangsung terus-menerus. Kekuatan gempa bumi berkisar antara M 2,0 hingga M 4,0. Wilayah Mamasa sebelumnya pernah diguncang gempa swarm sejak tanggal 3 November 2018 hingga akhir Desember 2018. Saat itu, BMKG mencatat aktivitas gempa swarm yang terjadi di Mamasa lebih dari 965 kali dengan gempa dirasakan terjadi sebanyak 290 kali.
Daftar Contoh Foreshock dan Mainshock beberapa Gempa Global
Foreshock Date (Delay) | Magnitude (Foreshock) | Location | Date | Depth | Magnitude (Mainshock) | Intensity (MMI) | Name | Type | |
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
April 4, 1904 (23 minutes) | 6.3 Mw | Blagoevgrad region, Bulgaria | April 4, 1904 | 15 km | 7.0 Mw | X-XI | 1904 Krupnik earthquake | Normal | |
May 21, 1960 (1 day) | 7.9 Mw | Arauco Province, Chile | May 22, 1960 | 35 km | 9.5 Mw | XII | 1960 Valdivia earthquake | Thrust | |
November 2, 2002 (2 years) | 7.3 Mw | Sumatra, Indonesia | December 26, 2004 | 30 km | 9.1 Mw | IX | 2004 Indian Ocean earthquake and tsunami | Thrust | |
October 20, 2006 (10 months) | 6.4 Mw | Ica Region, Peru | August 15, 2007 | 35 km | 8.0 Mw | VIII | 2007 Peru earthquake | Thrust | |
January 23, 2007 (3 months) | 5.2 ML | Aysén Region, Chile | April 21, 2007 | 6 km | 6.2 Mw | VII | 2007 Aysén Fjord earthquake | Strike-slip | |
March 9, 2011 (2 days) | 7.3 Mw | Miyagi Prefecture, Japan | March 11, 2011 | 30 km | 9.0 Mw | IX | 2011 Tōhoku earthquake and tsunami | Thrust | |
March 16, 2014 (15 days) | 6.7 Mw | Tarapacá Region, Chile | April 1, 2014 | 20.1 km | 8.2 Mw | VIII | 2014 Iquique earthquake | Thrust | |
April 14, 2016 (2 days) | 6.2 Mw | Kumamoto Prefecture, Japan | April 16, 2016 | 11 km | 7.0 Mw | IX | 2016 Kumamoto earthquakes | Strike-slip | |
April 22, 2017 (2 days) | 4.8 Mw | Valparaíso Region, Chile | April 24, 2017 | 24.8 km | 6.9 Mw | VII | 2017 Valparaiso earthquake | Thrust | |
July 4, 2019 (1 day) | 6.4 Mw | California, United States | July 5, 2019 | 10.7 km | 7.1 Mw | IX | 2019 Ridgecrest earthquakes | Strike-slip | |
December 28, 2020 (1 day) | 5.2 Mw | Central Croatia | December 29, 2020 | 10 km | 6.4 Mw | IX | 2020 Petrinja earthquake | Strike-slip | |
March 5, 2021 (2 hours) | 7.4 Mw | Kermadec Islands, New Zealand | March 5, 2021 | 55.6 km | 8.1 Mw | VIII | 2021 Kermadec Islands earthquake | Thrust |
- Perkiraan Tinggi Gelombang Tsunami dan Waktu Tiba Tsunami di berbagai Kota Utama Pesisir Jawa Timur
- Kekuatan Maksimum Gempa Bumi Pada Berbagai Sekmen Area di Indonesia termasuk Perairan Selatan Jawa Timur
Tidak ada komentar