Head Line Terkini

Jalur Patahan Rawan Bencana Indonesia dan Penerapan Pada Soal Ujian

 Jenis-Jenis Patahan

Patahan terjadi ketika kulit Bumi yang bersifat padat dan keras mengalami retak atau patah.

Beberapa kenampakan yang dapat digunakan sebagai penunjuk adanya sesar antara lain :

ü  Adanya struktur yang tidak menerus (lapisan terpotong dengan tiba-tiba)

ü  Adanya perulangan lapisan atau hilangnya lapisan batuan.

ü  Kenampakan khas pada bidang sesar, seperti cermin sesar, gores garis.

ü  Kenampakan khas pada zona sesar, seperti seretan (drag), breksi sesar, horses, atau lices, milonit.

ü  Silisifikasi dan mineralisasi sepanjang zona sesar.

ü  Perbedaan fasies sedimen.

ü  Adanya boundins : lapisan batuan yang terpotong-potong akibat sesar

Bentuk-bentuk patahan :

a.Horst

Adalah tanah naik dimana kerak bumi naik keatas atau terlihat diatas akibat ada kerak yang turun ke bawah. Patahan bertipe ini biasanya terjadi pada model gerak lempeng tektonik berpola konvergen (tabrakan).             

b.Graben (Slenk)

 

Graben Adalah tanah turun akibat patahan yang menyebabkan kerak bumi turun kebawah atau kerak yang naik keatas menyebabkan seolah-olah kerak yang statis tenggelam ke bawah. Jenis patahan dengan tipe ini dapat menyebabkan bagian daratan tenggelam ke bawah termasuk ke bawah laut.

Patahan jenis ini biasanya terdapat pada arah gerakan lempeng yang saling menjauh (Divergent).

 

Graben yang terisi oleh air dapat menjadi danau. Salah satu contoh graben di Indonesia adalah danau Toba di Sumatra Utara dan danau Tempe di Sulawesi.

c.Sesar mendatar (Strike slip fault / Transcurent fault / Wrench fault).

Sesar Geser yaitu patahan yang bergeser secara horizontal yang searah dengan garis poros. Sesar mendatar merupakan bentuk patahan yang terjadi pada gerakan lempeng bertipe Transfom/bersinggungan.

Contoh sesar geser yaitu wilayah yang menjadi pusat gempa di California Amerika Serikat, dan sesar Opak yang merupakan pusat gempa di Yogya karta pada tanggal 27 Mei tahun 2006

 Dekstral adalah patahan horizontal yang bergerak ke arah kanan. Dekstral dapat diketahui dengan cara berdiri di depan potongan sesar yang besar. jika patahan tersebut adalah dekstral, maka sesar tersebut akan bergerak ke kiri.

Sinistral adalah patahan horizontal yang bergerak ke arah kiri. Untuk mengetahui sinistral, caranya sama dengan dekstral. Yaitu berdiri di depan potongan sesar yang besar. jika sesar tersebut bergerak ke arah kiri, maka patahan tersebut adalah sinistral.

Di Indonesia, dikenal beberapa patahan diantaranya :

ü  Patahan Opak

Patahan opak ini merupakan patahan yang dikatakan unik. Patahan Opak digambarkan sebagai patahan normal yang yang memisahkan dataran tinggi perbukitan Wonosari (Gunung Kidul) dengan dataran rendah Yogyakarta. Tanah (baca: jenis tanah) di dataran ini tertutupi oleh endapan muda dari Gunung Merapi (baca: ciri-ciri gunung meletus). Patahan Opak juga diselidiki merupakan penyebab timbulnya gempa- gempa yang terjadi di wilayah sekitar.

ü  Patahan Lembang

Patahan Lembang merupakan patahan yang membentang di kawasan Jawa Barat dan memotong dataran Bandung. Patahan Lembang ini memiliki panjang 22 km. patahan ini telah menjadi penyebab gempa setidaknya 4 kali selama 16 tahun terakhir dengan intensitas yang cukup besar. Patahan Lembang ini juga diperkirakan dapat menimbulkan gempa yang dapat menimbulkan efek kerusakan. 

ü  Patahan Flores

 

Patahan Flores merupakan salah satu patahan yang aktif di Indonesia. Patahan ini berada di wilayah Flores. Banyak gempa yang terjadi di Flores yang kemungkinan disebabkan oleh patahan lokal ini.

ü  Patahan Palu

Sesuai dengan namanya, patah Flores yang kemungkinan disebabkan oleh patahan lokal iniek kerusakan.n Patahan Lembang ini memiliki panjaan Palu ini berada di daerah Palu. Patahan ini juga dikenal dengan sesar Palu- Koro. Sama dengan patahan- patahan yang lain, patahan Palu- Koro juga merupakan patahan yang dapat menyebabkan gempa lokal.

ü  Patahan Tarera Audina

Patahan Tarera Audina merupakan patahan yang berada di Pulau Papua. Patahan ini merupakan patahan yang tidak aktif, namun bisa aktif kembali apabila dipicu gempa besar yang terjadi.

ü  Patahan Jakarta

Jakarta mempunya patahan. Patahan Jakarta memang dinyatakan tidak aktif, namun karena adanya slicken side, offset, pergeseran di sedimen- sedimen (baca: batuan sedimen) Pleistosen dapat mengakibatkan patahan ini aktif sewaktu- waktu. Karena patahan ini pula Jakarta berpotensi akan tenggelam suatu saat nanti, yakni karena gempa tektonik.

Jalur Patahan Kawasan Ambon-Seram penyebab gempa kekuatan 6,5 SR pada tanggal 26 September 2019

 

Contoh SOAL HOTS

Gerak transfom (sesar mendatar) seperti gambar menghasilkan bentuk permukaan Bumi berupa ….

A.flekstur

B.dekstral

C.slenk

D.graben

E.horst

SOAL USBN 2017

Menurut Lensen tahun 1980, keaktifan sesar dibedakan menjadi berikut ini:

  1. Sesar aktif kelas 1, merupakan sesar yang pernah mengalami pergerakan atau pergeseran paling tidak kurang lebih 5000 terakhir.
  2. Sesar aktif kelas II, adalah sesar yang mengalami pergerakan dan pengulangan pergerakan setidaknya 5000 hingga 50.000 tahun yang lalu. Sesar jenis ini termasuk yang kurang aktif karena sudah lama sekali mengalami pergerakan.
  3. Sesar aktif kelas III, adalah sesar yang sangat tidak aktif karena paling tidak terjadi pengulangan gerakan pada kurun waktu 50.000 hingga 500.000 tahun yang lalu. Biasanya jenis sesar ini sudah sangat kecil kemungkinannya untuk terjadi pengulangan gerakan.

Pakar Gempa dari Pusat Penelitian Geoteknologi LIPI, Danny Hilman Natawidjaja, menyajikan sebuah jalur peta patahan di seluruh Indonesia, yang diklasifikasikan sebagai seismic gap. Seismic gap adalah zona patahan yang diketahui keaktifannya tapi sudah lama tidak terjadi gempa di tempat tersebut. Ada kemungkinan, patahan tersebut sudah mengakumulasi energi gempa yang besar. Patahan Nomor 1,2 dan 3 yang terletak di zona megathrust Sumatra-Selat Sunda inilah yang harus mendapatkan perhatian utama. Megathrust Nomor 2 yang terletak di perairan Mentawai.

 

Patahan Nomor 1, segmen Simelue, setelah terjadi rentetan gempa mulai tahun 2004, wilayah ini menyimpan energi gempa besar. Diperkirakan, gempa yang bisa terjadi di wilayah ini berkekuatan 8 skala richter. Patahan Nomor 3, yaitu Megathrust Selat Sunda-Selatan Jawa selama ratusan tahun tidak pernah terjadi gempa. Walaupun data untuk wilayah ini masih sedikit, namun peneliti memperkirakan lempeng ini dapat menyebabkan gempa hingga 9 skala richter. Sementara untuk Nomor 4, 5, 7, 9 yang terbentang dari tengah hingga timur Indonesia paling tidak banyak datanya. Namun patut diwaspadai karena dari data seismisitas dan catatan sejarah, kita tahu zona patahan ini sangat aktif dan dapat membangkitkan gempa berkekuatan lebih dari 8 SR.

Di Jawa juga banyak sesar aktif, seperti sesar Lembang. Yang terbaru adalah keberadaan sesar Kendeng-Baribis yang membentang mulai dari Surabaya, Semarang, Cirebon, Subang dan diduga sampai Jakarta dan Anyer.

 Di Kawasan Sumatera sendiri terdapat patahan semangko yang membentang dari ujung ke ujung dataran Sumatera seperti yang terlihat pada gambar di bawah.

Sementara Jalur-jalur patahan di Kawasan Timur Indonesia ditunjukan pada gambar di bawah.

 Jalur Patahan di Kawasan Timur Indonesia

Jalur-jalur patahan di atas menyebabkan menyebabkan Indonesia berada di jalur gempa tektonik aktif di berbagai wilayah dan harusnya menjadi perhatian serius kita dalam memahami fakta geologis kita.

Contoh SOAL HOTS :

Pergerakan lempeng yang terjadi apabila lempeng saling bergesekan berlawanan arah yang dapat menimbulkan perubahan bentuk dinamakan ... dan dampaknya ....

A.konvergen, membentuk lempeng laut

B.divergen, membentuk tanggul dasar samudera

C.transform, membentuk sesar

D.subduksi, menimbulkan sedimen campuran

E.induksi, menghancurkan lempeng

SOAL UN 2014 



Terimakasih atas kunjungannya,,, 

Bersama GeoTech Dunia Dalam Genggaman

Salam Geografi.

Jehensa Semuel Makatita, S.Pd

Tidak ada komentar