Head Line Terkini

Gerhana Matahari Cincin, cara Aman Melihatnya dan Cara Aman Pengambilan Gambar/Foto Gerhana

 

Gambar Ilustrasi Gerhana Matahari Cicin
Gerhana Matahari adalah peristiwa terhalangnya cahaya Matahari oleh Bulan sehingga tidak semuanya sampai ke Bumi.
Daerah yang akan mengalami waktu saat puncak gerhana di Indonesia paling awal adalah kota Sabang, Aceh, yang terjadi pada pukul 14.34.52,4 WIB. Adapun kota yang akan mengalami waktu puncak paling akhir adalah Agats, Papua, yaitu pukul 17.37.26,3 WIT.
Adapun waktu Kontak Akhir paling awal akan terjadi di Tais, Bengkulu yang terjadi pada pukul 15.06.39,8 WIB dan waktu Kontak Akhir paling akhir akan terjadi di Melonguane, Sulawesi Utara, pada pukul 17.31.44,9 WITA. Durasi gerhana paling sebentar akan terjadi di Kepanjen, Jawa Timur, yaitu hanya selama 3 menit 17,1 detik. Sementara durasi gerhana paling lama akan terjadi di Sabang, Aceh, yaitu selama 2 jam 27 menit 11,1 detik. Karena di Indonesia hanya berupa Gerhana Matahari Sebagian, maka jangan membayangkan gerhana yang bisa dilihat dari Indonesia pada GMC 21 Juni nanti akan seperti cincin Matahari yang terlihat pada GMC 26 Desember 2019 di sebagian Sumatera dan Kalimantan. Pada Gerhana Matahari Cincin 21 Juni 2020, wilayah Indonesia berada di sebelah Selatan jalur Cincin, Matahari yang tertutupi piringan Bulan saat puncak gerhana adalah bagian sebelah kanannya.
Sumber : BMKG
Besaran piringan Matahari yang tertutupi piringan Bulan bergantung pada magnitudo gerhana, yaitu perbandingan antara diameter Matahari yang tertutupi piringan Bulan saat puncak gerhana terjadi dan diameter Matahari keseluruhan.


berikut tips aman melihat GMC melansir situs LAPAN dan beberapa sumber lain: 
1. Kamera pinhole (kamera lubang jarum)
Cara membuat kamera ini terbilang cukup mudah karena menggunakan bahan-bahan sederhana. Berikut bahan-bahan yang diperlukan: Kaleng atau kardus bekas. Amplas. Jarum. Lakban. Gunting. Cat pylox berwarna hitam. Almunium foil. Setelah bahan-bahan yang dibutuhkan lengkap, pertama warnailah sisi dalam kaleng dengan warna hitam doff. Kemudian, lubangi kaleng menggunakan bor. Amplas almunium foil hingga tipis dan tusuk dengan jarum sebelum digunakan sebagai lensa. Baca juga: Cara Foto Gerhana Matahari Cincin yang Instagramable dengan Smartphone Tempel almunium foil dengan lakban di tubuh kaleng yang sudah dilubangi. Lakban berfungsi sebagai shutter.
Oleh karena itu, tempel sebagian saja karena lakban harus dibuka-tutup saat ingin memfoto. Proses pengambilan gambar berlangsung sekitar 30 detik.

2. Dua lembar karton Jika membuat kamera lubang jarum dianggap sulit, kamu bisa gunakan dua lembar karton untuk melihat GMC lebih mudah. Ambil selembar karton dan potong lubang sebesar satu inci. Tempelkan almunium foil di atas lubang tersebut. Selanjutnya, gunakan selembar karton lain berwarna putih sebagai layar. Dengan posisi matahari di belakangmu, pegang karton pertama sejauh mungkin dari layar. Semakin jauh lubang jarum dari layar, semakin besar gambar GMC akan muncul di layar tersebut. 

3. Kacamata las Apabila kamu memiliki kacamata khusus las, kamu bisa menggunakannya untuk mengamati GMC. Disarankan kamu menggunakan kacamata berukuran nomor 14 atau lebih besar. 

4. Kacamata matahari Sepintas kacamata matahari terlihat seperti kacamata tiga dimensi. Lensanya saja yang membedakan karena berwarna hitam pekat. Baca juga: Wisatawan Mancanegara Apresiasi Wisata Gerhana Matahari Namun, lensa tersebut bukanlah lensa biasa melainkan lensa khusu yang dircancang untuk menghalangi sebagian besar cahaya matahari. Jika berkunjung ke beberapa tempat pengamatan seperti Bosscha di Lembang dan Tanjungpinang, PP-IPTEK di TMII, Planetarium di Taman Ismail Marzuki, dan lainnya, kamu bisa mendapatkan kacamata tersebut secara gratis selama acara pengamatan gerhana matahari. Intinya, kacamata yang mampu menyaring sinar ultraviolet dengan panjang gelombang 100-400 nanometer bisa kamu gunakan.

5. Binokular atau teleskop Kendati binokular atau teleskop memiliki prinsip penggunaan yang sama dengan kamera lubang jarum, namun cahaya matahari akan diproyeksikan melalui lensa pembesar. Melalui lensa tersebut, proyeksi gerhana yang dihasilkan akan lebih besar dan tajam. Di berbagai tempat pengamatan gerhana matahari, teleskop akan disediakan. Jika saat ini tidak ada tempat pengamatan yang buka, kamu bisa menggunakan binokular yang dipasang di tripod agar stabil. Baca juga: Gerhana Matahari Total, Momentum Bangun Kelanjutan Pariwisata Meski binokular diarahkan ke matahari, kamu tidak boleh langsung melihat ke tempat pengamatan biasa kecuali sudah terpasang filter khusus matahari di depan cermin atau lensa objektif. Jika menggunakan binokular atau teleskop filter neutral density 5 (ND 5) bisa kamu gunakan. 

6. Kamera DSLR Lensa kamera tidak boleh diarahkan langsung ke matahari karena bisa merusak lensa kamera. Untuk mengantisipasinya, gunakan filter khusus matahari. Hal tersebut berfungsi untuk mengurangi intensitas cahaya yang masuk. Untuk mendapatkan gambar matahari berukuran besar, gunakan lensa telephoto dengan panjang fokus 500 – 2000 mm. 

7. Jangan menggunakan negatif film Selembar negatif film yang sudah terpapar cahaya atau dicuci ternyata malah berbahaya. Kemampuan negatif film dalam mengurangi cahaya hanya mencapai 0.001. Hal tersebut menyebabkan cahaya yang memasuki mata manusia masih 100 kali lebih besar dari batas aman. 

8. Melihat secara daring Jika kamu lebih senang berada di rumah namun ingin melihat GMC, kamu bisa melakukannya secara daring. Baca juga: Wow, Makan 4.000 Roti Mantau Saat Gerhana Matahari Salah satu situs bernama Time and Date akan menyiarkan GMC secara langsung melalui laman berikut. 

9. Jangan menatap tanpa henti Waktu pengamatan tidak disarankan lebih dari dua menit. Meski menggunakan alat khusus, ada baiknya jangan menatap GMC secara terus menerus. Istirahatkan mata dengan mengalihkan pandangan setiap beberapa kali selama melakukan pengamatan.

Sedangkan Untuk Penganbilan Gambar Gerhana Matahari dengan Aman, Berikut langkah-langkahnya :
1. Siapkan diri dan baterai smartphone sebelum terjadi gerhana Gerhana matahari cincin hanya berlangsung selama beberapa menit saja. Oleh karenanya, kamu perlu menyiapkan peralatan foto yaitu smartphone-mu. Usahakan smartphone dalam kondisi stabil dan baterai terisi penuh. Bersiaplah di lokasi pemotretan untuk menentukan angle atau sudut foto gerhana yang cocok.

2. Bersihkan lensa Melansir NBC News, sembari menunggu gerhana muncul, kamu bisa membersihkan lensa kamera terlebih dahulu. Pastikan lensa kamera smartphone-mu dalam kondisi bersih. Hal ini lantaran, mengarahkan kamera langsung ke arah matahari dapat menyebabkan flare.

3. Gunakan kacamata matahari Melansir NBC News, sebaiknya orang yang ingin memotret fenomena GMC membawa kacamata matahari. Bukan untuk dipakai langsung, namun kamu dapat meletakkan kacamata matahari itu tepat di depan lensa smartphone. Baru kemudian, kamu dapat mengambil foto. Fungsinya, untuk melindungi lensa smartphone. Hasil foto juga tetap instagramable yang bisa kamu crop sesuai keinginan.

4. Nyalakan HDR Melansir Tribunnews, memotret gerhana matahari akan ideal untuk menggunakan fitur High Dynamic Range (HDR) pada kamera smartphone. Untuk itu, kamu dapat memastikan bahwa fitur HDR di kamera smartphone telah aktif sebelum memotret gerhana.

5. Nyalakan Fokus Tak lupa, setelah mengaktifkan fitur HDR, kamu bisa menggunakan fokus manual untuk membuat hasil foto lebih optimal. Melansir Tribunnews, kamu bisa mengubah fokus otomatis menjadi fokus manual. Kemudian ketuk layar smartphone dan fokus pada fenomena gerhana yang terlihat di layar.

6. Jangan diperbesar Penting untuk diketahui, jangan pernah lakukan zoom in atau memperbesar foto. Hal ini dapat mengurangi kualitas foto yang diambil. Jika hal tersebut kamu lakukan, foto akan terlihat tak jelas, pecah, dan seperti terdapat butiran halus.

7. Gunakan kontrol exposure Kamu bisa juga menggunakan kontrol exposure. Saat menetapkan obyek fokus, maka akan terlihat garis vertikal berwarna kuning dengan gambar matahari. Setelah itu, kamu bisa menekan untuk memfokuskan gambar. Gerakkan matahari ke atas untuk meningkatkan brightness dan ke bawah untuk menurunkannya.
Tipsnya yaitu kamu bisa gunakan pencahayaan rendah atau under-exposure. Ini dimaksudkan utuk membuat foto yang diambil memiliki obyek matahari yang menonjol.

8. Aktifkan mode video Apabilan ponselmu terdapat mode time lapse, tak ada salahnya mencoba.
Kamu bisa mendapatkan setiap momen gerhana matahari dan pergantian tingkat cahaya ketika bulan bergerak perlahan menghalangi matahari dengan cara mengunci tingkat exposure.

9. Coba foto dengan unsur manusia Kamu bisa manfaatkan unsur manusia dalam foto gerhanamu. Coba manfaatkan antusias masyarakat sekitar ketika melihat gerhana matahari terjadi. Kamu dapat menggunakannya untuk memotret yang mengangkat sisi human interest. Jangan lupa juga untuk tetap memasukkan obyek utama yaitu gerhana matahari dalam foto sebagai latar belakang.

10. Gunakan lensa telephoto tambahan Ragam lensa telephoto tambahan bisa kamu pakai untuk mendapat kualitas foto gerhana yang lebih jelas. Hal ini dikarenakan, dengan menggunakan lensa telephoto mampu menghasilkan gambar foto tetap jelas, meskipun kamu telah memperbesar atau zoom in maksimal. Tersedia tipe lensa telephoto yang dijual bebas. Ada yang ditempel langsung dengan klip pada smartphone. Selain itu ada juga yang sudah sepaket dengan tripod mini.

11. Gunakan binokular Jika kamu memiliki binokular, terdapat dua cara yang bisa kamu manfaatkan untuk foto instagramable gerhana matahari. Pertama, coba minta teman untuk memegangi binokular yang diarahkan ke gerhana saat momen puncak.
Kemudian, letakkan kamera ponselmu langsung ke eyepiece binokular. Cara berikutnya, kamu dapat menggunakan adapter binokular-smartphone dan tripod. Kamu bisa mendapatkan foto yang indah dan stabil dengan menggunakan cara tersebut.

12. Gunakan Tripod Selain binokular, kamu wajib menggunakan tripod ketika memotret gerhana. Hal ini untuk memastikan hasil foto tetap jelas, tidak shaky bahkan blur.

Sumber Informasi : 
1. BMKG
3. Lapan
4. YouTube

Terimakasih atas kunjungannya,,, 

Salam Geografi.

Jehensa Semuel Makatita, S.Pd

Tidak ada komentar