Head Line Terkini

Mengenal Komponen Peta

Komponen Peta
 
1. Judul peta
    Judul mencakup apa yang dipetakan dan lokasi yang dipetakan di isi peta
2. Arah mata angin/orientasi
Contoh SOAL HOTS :
Ana mendapat tugas dari guru geografi untuk membuat sketsa perjalanan dari rumah ke sekolah dengan rincian :
1)      dari rumah kearah 00 sejauh 750 meter
2)      kemudian dilanjutkan kearah 900 sejauh 500 meter
3)      kemudian berbelok kearah 450 sejauh 1 km

4)      dari titik tersebut berbelok kea rah 1800 sejauh 250 m

Sketsa yang sesuai dengan informasi tersebut terdapat pada Gambar ….

Konsep Asimuth

ü  00 menunjukan Kutub Magnetis Utara
ü  00 sampai Kembali lagi ketitik 00 menunjukan Kutub Magnetis Utara 3600
ü  Kutub Selatan Magnetis menunjukan angka 1800
ü  Sisi Timur membentuk Sudut Asimuth 900

Sisi Barat Bumi Menunjukan Asimuth 2700.
Bedah Jawaban Soal Tersebut :
  • Dari rumah kea rah 00 itu berarti dari Gambar Rumah kearah tegak lurus ke atas Optionnya B dan Optin D
  • dilanjutkan kearah 900 garis membelok kearah Timur Option yang cocok B dan Optin D lagi
  • kemudian berbelok kearah 450 dari Titik di atas Berbelok kearah Utara Timur Laut  seperti pada Gambar D.
Dengan demikan jawaban dari Soal tersebut adalah Option D

Di Indonesia arah Kiblat ditentukan berdasarkan konsep Asimuth Peta. Penerapannya dapat dilihat pada gambar di bawah
 
Penerapan Arah Kiblat Jakarta dengan Kabah di Arab Saudi pada Peta

Arah Kiblat tersebut berdasarkan gambar diperoleh dari 3600 – 250 = 295o atau persisnya 294o 42 17,01.

Adapun beberapa manfaat mata angin adalah sebagai berikut:

  1. Mata angin dapat membantu seseorang mengetahui suatu lokasi yang akan mereka tuju dengan berpedoman pada arah yang telah mereka tentukan.
  2. Membantu seseorang dalam menentukan arah yang tepat ketika melakukan perjalanan di alam terbuka sehingga tidak tersesat.
  3. Khusus bagi muslim, mengetahui mata angin dapat membantu menentukan arah kiblat ketika ingin melakukan sholat.
  4. Bagi para nelayan, mata angin dapat mereka gunakan sebagai patokan lokasi berlayar dan waktu belayar yang tepat.
  5. Di bidang dirgantara, pengetahuan tentang mata angin akan membantu pilot mengarahkan pesawat menuju lokasi yang benar.
  6. Mata angin dapat kita pakai untuk mendeteksi atau memprediksi cuaca yang akan terjadi di suatu daerah.
3. Skala peta (Lihat Materi Skala Peta)
4. Isi peta
5. Garis astronomis
6. Legenda Yaitu keterangan simbol pada isi peta.
        Fungsi dari simbol peta

Simbol peta memang ditujukan untuk menggantikan keadaan yang sebenarnya pada suatu daerah. Tapi nggak hanya itu, simbol peta juga punya fungsi lain diantaranya:

    • Mempermudah pembuat peta menggambarkan objek yang akan dipetakan.
    • Mempermudah para pengguna untuk membaca dan lebih memahami peta.
Simbol peta terbagi 3 bentuk :

Bentuk simbol-simbol Peta 

1) Titik. Simbol titik (point), berdasarkan jenisnya simbol titik terdiri atas :
  • simbol geometrik (bangun matematika), untuk menyatakan nama kota, ibu kota, gunung, dan ketinggian tempat yang dilengkapi dengan angka,
  • simbol gambar, berupa gambar yang disesuaikan atau menyerupai keadaan sebenarnya di lapangan. Misalnya simbol kapal terbang untuk menyatakan lapangan terbang, simbol jangkar untuk menyatakan pelabuhan laut, dan simbol daun teh untuk menyatakan perkebunan teh.
2) Garis. Simbol Garis digunakan dalam penggambaran Jalan, rel kereta api, sungai, kontur, batas administrasi antar wilayah 
  • Garis meliuk-liuk dan bercabang untuk sungai.
  • Garis sejajar yang meliuk-liuk untuk jalan raya.
  • Garis berupat tanda + yang berjajar untuk batas negara.
  • Garis berupa tanda + dan – yang berjajar selang seling untuk batas provinsi.
  • Garis berupa tanda – dan _ untuk batas suatu daerah.
3) Area. Simbol ini digunakan sebagai plot area yang memiliki kesamaan tertentu termasuk kesamaan warna ketinggian daratan dan kedalaman laut. Simbol bidang (area), digunakan untuk menyatakan unsur-unsur geografi yang berupa bidang seperti hutan, rawa, perkebunan, dan daerah pertanian. 
  • Simbol bulat tidak sempurna berisi tatanan batu untuk menggambarkan batuan kapur.
  • Simbol bulat tidak sempurna berwarna biru untuk menggambarkan danau.
  • Simbol bulat tidak sempuran berisi titik-titik untuk menggambarkan rawa.
  • Simbol bulat tidak sempurna berisi garis miring kecil untuk menggambarkan sawah.                         
4) Simbol warna, digunakan untuk menunjukkan ketinggian daratan di permukaan bumi dan kedalaman wilayah perairan laut. 
  • Warna cokelat untuk menggambarkan area pegunungan.
  • Warna biru untuk menggambarkan daerah perairan, bisa selat, danau, laut atau sungai.
  • Warna kuning untuk menggambarkan daerah dengan ketinggian 500 meter hingga 1.000 meter.
  • Warna hijau untuk menggambarkan dataran renadh dengan ketinggian kurang dari 200 meter.
  • Warna hitam untuk menggambarkan batas kota dan administrasi.
  • Warna merah untuk menggambarkan area atau daerah yang masih aktif. Misalnya jalan raya, gunung, dan lain-lain.                   
7. Inset. Inset digunakan untuk memperjelas posisi suatu wilayah yang ada di peta.
Inset terdiri atas dua jenis, yaitu inset lokasi dan inset pembesaran. Inset lokasi (Indeks Lokasi) memberikan gambaran global wilayah di sekitar daerah yang dipetakan. Contoh peta Provinsi Riau memerlukan inset peta Sumatra atau Indonesia. Sedangkan inset pembesaran (Inset Peta ini bersifat umum/Wajib) digunakan untuk menggambarkan wilayah yang kecil. 
8. Sumber Peta dan Tahun Pembuatan : Sumber peta menjadi penting karena dari instansi mana atau siapa pembuat peta tersebut menentukan tingkat kepercayaan data yang dipetakan saat akan digunakan oleh pengguna lainnya. Tingkat kepercayaan akan data pemetaan tersebut tentunya dipengaruhi apakah apa yang dipetakan dengan instansi yang memetakan merupakan lembaga resmi penyedia data tersebut ataukah bukan. Hal tersebut akan mempengaruhi pengguna untuk menentukan data pada peta tersebut akan digunakan ataukah tidak.
Sementara tahun pembuatan merupakan bagian penting terutama pada peta dengan objek dinamis yang memungkingkan perubahan data seiring waktu. Perubahan data objek pada 2 peta berbeda waktu dapat digunakan dalam menganalisis kecederungan perubahan, perkembangan dan perkiraan dari objek yang dipetakan pada lokasi yang sama berdasarkan perbedaan waktu (tahun Pembuatan) peta-peta tersebut.
 

Perkembangan dan Perkiraan Kerusakan Hutan Kalimantan di Tahun dari Tahun 1950 hingga 2020

Tidak ada komentar