Head Line Terkini

Mengenal Suku Alifuru di Seram Maluku Berdasarkan Lokasi Sebaran

Berdasarkan Lokasi Sebaran Suku Alifuru memiliki 2 jenis diantaranya suku Alifuru Gunung dan suku Alifuru Pesisir. Kedua suku ini tidak terlalu berbeda, hanya karena sekian lama sudah terpisah, maka terjadi beberapa perbedaan tata cara dan kebiasaan hidup sedangkan adat dan budaya tidaklah terlalu berbeda.

Suku Alifuru Gunung memiliki kerabat dekat yang tinggal di daerah pesisir, yaitu suku Alifuru Pesisir. Kedua suku ini sebenarnya tidak berbeda, hanya karena telah terpisah sekian lama, maka terjadi beberapa perbedaan tata cara dan kebiasaan hidup. Tetapi secara adat dan budaya tidaklah terlalu berbeda.
Suku Alifuru Gunung ini memiliki kebiasaan yang berbeda dengan saudaranya Alifuru Pesisir. Suku Alifuru Gunung hidup mengasingkan diri di pedalaman di pegunungan, dan jarang berinteraksi dengan suku-suku lain di pulau Seram.
Suku Alifuru Gunung hidup di sekitar jalur pendakian menuju Gunung Binaiya. Mereka menjalankan adat istiadatnya dengan kuat. Sebagian besar dari suku Alifuru Gunung ini masih menganut kepercayaan tradisional yang mengandung unsur animisme.


Suku Alifuru Gunung

Suku Alifuru Gunung hidup dengan cara mengasingkan diri di pedalaman pegunungan, dan jarang berinteraksi dengan suku-suku lain di pulau Seram. Suku Alifuru Gunung hidup di sekitar jalur pendakian menuju Gunung Binaiya. Mereka menjalankan dan mempertahankan adat istiadatnya dengan kuat . Sebagian besar masyarakat dari suku Alifuru Gunung ini masih menganut kepercayaan yang mengandung unsur animisme. Animisme adalah kepercayaan kepada makhluk halus dan roh merupakan asas kepercayaan agama yang mula-mula muncul dikalangan manusia primitif.

Rumah adat suku Alifuru gunung seperti rumah panggung yang mempunyai khas tersendiri yang terbuat dari pohon sagu tanpa menggunakan paku. Sambungan kayu dan tiang rumah diikat dengan tali yang terbuat dari rotan. Sedangkan atap terbuat dari daun nipah atau daun sagu. pondasi bangunan rumah ini menggunakan bambu yang berukuran besar untuk menahan bangunan rumah.

Suku Alifuru Pesisir

Suku Alifuru Pesisir pada abad ke-7 dikenal oleh pedagang Cina pada dan di era Dinasti Ming di abad ke-14 sampai 16 Masehi, menggambarkan daerah ini sebagai oasis di tengah lautan.

Suku Alifuru Pesisir tinggal di rumah panggung tradisional. Bangunan rumah hampir sama dengan suku Alifuru Gunung yang seluruhnya dibuat dari pohon sagu dan tidak memakai paku. Setiap tiang rumah diikat dengan tali yang terbuat dari rotan. Atap rumah memakai dengan daun nipah atau daun sagu. Pondasi rumah dibuat dengan bambu yang berukuran besar yang tersusun rapi sehingga mampu menahan bangunan rumah.

Pada dasarnya suku alifuru gunung dengan suku Alifuru Pesisir dalam menganut kepercayaan berbeda. Kepercayaan suku Alifuru Gunung sebagian besar menganut kepercayaan animisme, sedangkan kepercayaan Suku Alifuru Pesisir sebagian besar memeluk agama Kristen dan sebagian lainnya memeluk agama islam.

Tidak ada komentar