Head Line Terkini

Jumlah Emisi Karbon Dioksida (CO2) Akibat Kebakaran Hutan/Lahan di Indonesia

Aktivitas Kebakaran Lahan/Hutan di Indonesia sebagai Akibat Aktivitas Pertanian dan Perkebunan terutama Skala Sedang hingga Besar menciptakan Emisi Karbon Dioksida (CO2) yang berperan di dalam penurunan kualitas Udara untuk kesehatan dan Penyumbang Utama Perubahan Iklim dan Bencana Hidrometeorologi di berbagai wilayah seperti Lama Banjir, Luas area genangan Banjir yang tidak biasa dan Frekuensi Banjir Tahunan yang dirasakan semakin meningkat di Indonesia. Ini telah dirasakan oleh sebagian wilayah di Kalimantan !!

Berdasarkan Data Kementerian Lingkungan Hidup yang di terbaru Periode 2017 hingga 2021 yang di Update Tanggal 25 April 2022 menunjukan Rata-rata Suplai Emisi Karbon Dioksida (CO2) ke Atmosfer sebesar 4.659.826 Ton CO2 e dengan Rata-Rata Total Suplai Tahunan sebanyak 904.155.696 Ton CO2 e sebagai Akibat Pembakaran Hutan dan Lahan dalam periode tersebut.


Nampak pada grafik di atas bahwa terjadi peningkatan Suplai emisi Karbon Dioksida (CO2) terutama dari Tahun 2018 hingga 2019. yang kemudian di tekan oleh pemerintah di Tahun 2020 hingga 2021. Kesadaran seperti ini dari pemerintah dalam meminimalkan laju penurunan kebakaran Hutan/lahan menunjukan keseriusan pemerintah dalam menangani isu Lingkungan hidup sesuai trend Data dan mengelola Lingkungan dalam perspektif Pembangunan berkelanjutan dan berwawasan lingkungan sebagai upaya Peningkatan daya dukung lingkungan sebagai tempat kehidupan Masyarakat menjadi penting. Begitu pula dengan peran serta masyarakat dan Pengusaha Swasta di dalam zona Pengelolaan Lahan/hutan di Indonesia adalah bagian Integral yang tidak terpisahkan dalam memerangi isu-isu Strategis Lingkungan hidup di masa depan. 



Sebagai Penutup Selama Periode 2017-2022, 10 Provinsi Peyuplai Emisi Karbon Dioksida (CO2) terbanyak dapat dilihat pada Tabel berikut

Provinsi

Ranking Tahunan Terburuk

Rata-rata Suplai Emisi CO2 Tahunan

Jambi

6

           5,202,526

Kalimantan Barat

3

         23,127,806

Kalimantan Selatan

5

           6,185,586

Kalimantan Tengah

1

         42,387,572

Kalimantan Timur

8

           3,546,979

Nusa Tenggara Barat

10

           2,314,160

Nusa Tenggara Timur

7

           4,565,310

Papua

9

           2,559,282

Riau

4

         22,939,315

Sumatera Selatan

2

         27,335,934

Jika menilik pada tabel tersebut, beberapa daerah pulau kecil seperti NTT dan NTB yang masuk Klasemen Ranking provinsi terburuk belum menyadari Dampak bukan saja penurunan kualitas uadara terhadap kesehatan masyarakat, namun memperburuk Krisis Air di Kawasan di masa mendatang akibat Kebakaran Hutan/Lahan tersebut.
Buruknya lagi Seolah Aktivitas Pembakaran Lahan dan Hutan mulai Masuk di Daratan PAPUA yang menduduki peringkat 9 terburuk dalam hal Produsen CO2 akibat kebakaran hutan/lahan. Saat ini mungkin masih Aman dari sisi Daya dukung Lingkungan dari ancaman nyata bencana Hidrometeorologi, namun Tindakan perlambatan kerusakan tersebut harus menjadi perhatian untuk mencegah kemerosotan hutan dan lingkungan yang lebih cepat akibat Investasi pertanian/Kehutanan/perkebunan. 

Grafik Pemantauan Data terkini Hotspot/Titik Api Harian di Indonesia

Grafik Ranking 5 Provinsi Dengan Luas Hutan/Lahan Terbakar Teratas di Indonesia

Catatan Penutup : Pemerintah terutama pada Ranking di atas diHarapkan lebih aktif berperan dalam memerangi Percepatan Penurunan Daya Dukung Lingkungan akibat Kebakaran Lahan dan Hutan di daerah masing-masing. Pengawasan terhadap Investasi perkebunan dan pertanian kelas SEDANG hingga BESAR menjadi Kunci Menghampat Laju Kerusakan Lingkungan dan meningkatkan Kualitas Lingkungan Sebagai tempat hidup Warga, keluarga dan generasi masa depan.

Sebuah Utas : KELAS BENCANA

Tidak ada komentar