Head Line Terkini

19 Ribu Anak Indonesia Hidup dengan HIV

Berikut ini adalah Grafik Interaktif Anak Usia 0-14 Tahun Yang terinfeksi HIV di Indonesia Periode 1990 hingga 2021 

ada sekitar 650 Anak di Indoensia yang Hidup dengan HIV di tahun 2001 dan naik Signifikan hingga Angka 19.000 Anak pada Tahun 2020 dan 2021.

Pada tahun 2014, the Joint United Nation Program on HIV/AIDS (UNAIDS) memberikan rapor merah kepada Indonesia sehubungan penanggulangan HIV/AIDS. Pasien baru meningkat 47 persen sejak 2005. Kematian akibat AIDS di Indonesia masih tinggi, karena hanya 8 persen Orang Dengan HIV AIDS (ODHA) yang mendapatkan pengobatan obat antiretroviral (ARV). Indonesia adalah negara ketiga di dunia yang memiliki penderita HIV terbanyak yaitu sebanyak 640.000 orang, setelah China dan India, karena ketiga negara ini memiliki jumlah penduduk yang banyak. Hanya saja prevalensi di Indonesia hanya 0,43 persen atau masih di bawah tingkat epidemi sebesar satu persen. 

Hal ini menunjukan Resiko Anak yang Hidup dengan HIV telah mulai menjadi masalah Demografi serius di Indonesia.

Dikutip dari  https://www.idai.or.id/ Sebagian besar anak terinfeksi HIV melalui infeksi vertikal yaitu melalui ibu pada saat kehamilan (5-10 persen). Proses kelahiran (10-20 persen), dan melalui air susu ibu/ASI (5-20 persen). Sementara itu, sebagian kecil anak, kurang dari 10 persen, dapat tertular melalui jarum yang terkontaminasi, transfusi darah, atau kekerasan seksual dari dewasa yang terinfeksi HIV.

https://hellosehat.com/ Penularan HIV/AIDS pada anak dapat terjadi melalui beberapa cara berikut ini:
  1. Penularan dari ibu ke anak
  2. Tertular dari jarum yang terkontaminasi
  3. Aktivitas seksual
  4. Tranfusi darah

Gejala HIV ringan pada anak usia sekolah:

ü Pembengkakan kelenjar getah bening

ü Kelenjar parotis (kelenjar ludah yang terletak di dekat telinga) membengkak. 

ü Sering mengalami infeksi sinus dan telinga. 

ü Mengalami gatal dan terdapat ruam pada kulit. 

ü Pembengkakan perut akibat membengkaknya hati dan limpa anak. 

Gejala HIV taraf sedang pada anak usia sekolah

ü Sariawan yang berlangsung lebih dari dua bulan. 

ü Pneumonitis, yaitu pembengkakan dan peradangan jaringan paru-paru. 

ü Diare.

ü Demam tinggi yang tidak kunjung sembuh lebih dari satu bulan. 

ü Hepatitis atau peradangan organ hati. 

ü Cacar air dengan komplikasi.

ü Gangguan atau penyakit ginjal.

Gejala HIV parah pada anak usia sekolah

ü Menderita dua infeksi bakteri yang serius dalam dua tahun belakangan ini, seperti meningitis atau sepsis. 

ü Infeksi jamur pada saluran pencernaan dan paru-paru. 

ü Peradangan otak atau ensefalitis.

ü Tumor atau lesi ganas. 

ü Pneumocytis jiroveci, jenis pneumonia yang paling sering terjadi pada penderita HIV.

Tidak ada komentar